Lokasi wisata ini langsung menjadi objek wisata favorit banyak orang terutama bagi mereka anak-anak muda yang mulai mempublish tempat ini melalui media sosial mereka.
Sebelum jadi lokasi wisata, Tebing Breksi hanyalah tebing-tebing bebatuan. Tak ada keindahan yang menarik wisatawan. Hanya tampak alam liar yang dieksploitasi manusia dengan cara penambangan.
“Dulunya ini tambang batu biasa terus sering diteliti mahasiswa. Ini ternyata endapan abu vulkanik purba,” kata Ketua Pengelola Tebing Breksi, Kholiq Widiyanto, saat ditemui merahputih.com di Sambirejo, Prambanan, Sleman, DI Yogyakarta,
Penambangan batu sudah dimulai sejak lama. Kholiq tidak dapat memperkirakan kapan dimulainya terjadi penambangan batu. Menurutnya, penambangan dilakukan warga sekitar Prambanan beserta warga di luar Prambanan untuk kebutuhan ekonomi. Namun, sejak tahun 2005, kawasan tebing mulai telantar.
Di tengah telantarnya Tebing Breksi, warga sekitar sesekali berdatangan di waktu sore. Tujuannya, sekadar menikmati senja di puncak tebing. Sebagian besar mereka adalah remaja, karena pesona alam di puncak tebingnya menyuguhkan panorama Gunung Merapi dan Merbabu dari kejauhan.
Dari situlah, warga sekitar Sambirejo mulai berpikir bahwa kawasan tersebut layak dikelola sebagai tempat wisata. Satu per satu diperbaiki, ditata, hingga dibentuk kelompok pengelola wisata Tebing Breksi. Tebing pun “disulap” jadi karya seni yang indah. Memanfaatkan seniman lokal Yogyakarta, tebing pun dipahat membentuk karya seni berupa tokoh-tokoh pewayangan. Anak tangga dan lokasi pertunjukan seni dibangun. Semua dilakukan untuk=an atau menjadi daya tarik wisatawan. Wisata ini sangat populer disemua kalangan, misalnya dari orang tua anak muda dan anak kecil.
Sebelumnya, Tebing Breksi tutup sekitar tiga bulan untuk mendukung pencegahan penyebaran Covid-19. Jika kamu yang ingin segera berkunjung ke tempat wisata yang berada dekat dengan Candi Ijo dan komplek Candi Ratu Boko ini wajib mengetahui apa saja protokol kesehatan dan ketentuan kunjungannya.
Protokol kesehatan Berikut Standar Operasional Prosedur (SOP) berwisata ke Tebing Breksi di masa adaptasi baru: Wajib memakai masker Wajib lolos check suhu melalui thermo gun, maksimal 37,5 derajat celsius Wajib cuci tangan sebelum menuju spot-spot wisata Wajib menerapkan social distancing atau menjaga jarak Lakukan pembayaran non tunai melalui EDC, Taping atau transfer Wajib mengikuti arahan petugas Membawa alat ibadah sendiri